Trend dan
Tantangan E-bussiness
1. Globalisasi Ekonomi
Dalam pasar
global, pesaing datang dari berbagai negarayang berbeda. Sudah siapkah anda
menghadapi persiangan seperti ini? Sudah siapkah bisnis yang ada menghadapi era
teknologi modern?
2. Tantangan Sosial
a. Pemulihan
Ekonomi
Pemulihan
ekonomi saat ini didorong oleh dua faktor utama yaitu pengingkatan kebutuhan
terhadap barang-barang konsumi serta penurunan inflasi dan suku bunga.
b. Wanita di
Dunia Kerja
Secara
kultur, Indonesia termasuk negara yang tidak memiliki tingkat maskulinitas
tinggi hanya 46M. (Penelitian: Noe et.all, 1994). Maraknya pemimpin wanita yang
naik pentas snagat boleh jadi membawa angin baru. Dengan keluwesannya,
negosiasi tampaknya akan lebih mewarnai gaya kepemimpinan mereka. Gaya keibuan
boleh jadi akan bertransformasi menjadi ilmu kapas ; ringan dan lembut, tapi
bisa menjadi padat dan tidak mudah koyak.
c. Isu link
and Match
Link and
match adalah kondisi yang menggarmbarkantingkat kesesuaian antara dunia
pendidikan dan dunia kerja.
d.
Diversitas
Indonesia
memiliki berbagai macam suku dan adat istiadat yang tentunya memiliki kebiasaan
dan nilai-nilai yang berbeda pula dengan satu sama lain.
e. Konflik
Nilai
Perbedaan
nilai dapat terjadi karena berbagai hal, antara lain karena faktor usia.
Perbedaan nilai tersebut antara lain :
1. Genarasi
Baby Boomers
2. Baby
Bustersf.
Etika Bisnis
Sustainable development maupun green business merupakan isu yang semakin
berkembang. Ecolabeling merupakan salah satu contoh usaha masyarakat untuk
menyelamatkan lingkungan dari ancaman dunia bisnis. Dunia bisnis juga harus
berfungsi sosial dan dioperasikan dengan mengindahkan etika-etika yang berlaku
di masyarakat.
3. Tantangan Kualitas
Kualitas
yang merupakan kunci utama yang harus dimiliki persuahaan-perusahaan Indonesia
untuk bersaing di pasar internasional. Penekanan kualitas pada hakikatnya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Penekanan
teknis atau manufaktur
Secara
teknis, produk dikatakan kerkualitas jika telah memenuhi spesifikasi tertentu.
b. Penekanan
pada konsumen
Dipandang
dari sisi konsumen, produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut mampu
memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Tantangan Teknologi
Perubahan
teknologi yang sangat cepat harus diimbangi perusahaan dengan menynediakan
karyawan yang terampil, memiliki kapasitas, serta kemauan belajar yang tinggi.
Pembayaran Elektronik
Pembayaran elektronik adalah sistem pembayaran
alternatif yang memudahkan konsumen melakukan pembayaran melalui jaringan atau
internet. Dalam sistem pembayaran elektronik, semua data pembayaran
terdigitalisasi.
# Ada 2 jenis sistem pembayaran
- Electronic cash/e-cash (token-based
system): seperti layaknya pembayaran tunai secara fisik yang
merepresentasikan nilai pembayaran.
- Credit/debit system (account-based
system): berupa “pesan” untuk mentransfer pembayaran (tidak
merepresentasikan secara langsung nilai pembayaran)
# Pada setiap metode ada 4 pihak yang terlibat
- Issuer. Bank atau lembaga selain bank yang mengeluarkan instrumen
e-payment untuk digunakan sebagai alat pembelian.
- Customer/Buyer. Sekumpulan orang yang melakukan e-payment sebagai pertukaran
untuk mendapatkan barang atau jasa.
- Merchant/seller. Sekumpulan orang yang menerima e-payment sebagai pertukaran
untuk mendapatkan barang atau jasa.
- Regulator. Umumnya badan pemerintah yang mengatur regulasi proses
pemerintah.
# Karakteristik pembayaran elektronik
- Applicability: penerimaan dari user ketika menggunakan cara itu untuk membeli
barang/jasa.
- Easy to use: sistem mudah digunakan oleh siapa saja.
- Security: sangat memperhatikan keamanan nilai uang. Penambahan, perubahan,
dan pengurangan nilai uang harus dilindungi. Ototrisasi terhadap nilai
uang hanya bisa dilakukan oleh user saja.
- Reliability: Sistem Berjalan dengan baik dan handal.
- Trust: tingkat kepercayaan terhadap kemanan uang dan informasi personal
- Scalability: sistem harus terukur dengan perubahan waktu
- Convertibility: memungkinkan dilakukan konversi uang dari satu cara ke cara
lainnya termasuk poin ke uang
- Interoperability: sistem dapat dioperasikan oleh banyak penyedia layanan.
- Efficiency: biaya yang reasonable dalam menangani micro-payment.
- Anonymity: mengutamakan privasi untuk melindungi identitas user
- Traceability: memungkinkan untuk menelusuri keuangan dalam sistem dengan
anonymity untuk membangun kepercayaan.
- Authorization type: walaupun secara offline atau online transaksi dapat dilakukan
dengan cara yang sama.
Pada sistem pembayaran elektronik,
terdapat sejumlah faktor-faktor. Beberapa faktor tersebut meliputi:
1) Independensi, terkait dengan aplikasi
dan instalasi software atau hardware untuk melakukan pembayaran,
2) Interoperabilitas dan portabilitas,
seluruh bentuk e-commerce dijalankan dengan menggunakan sistem spesialisasian
yang terhubung dengan sistem dan aplikasi perusahaan lain.
3) Keamanan, apabila risiko pembayar
(pembeli) lebih tinggi daripada risiko penerima (penjual), maka pihak pembayar
tidak akan mau menerima metoda ini
4) Anonimitas, pembayaran secara
elektronik (mis. e-cash) menyediakan fitur untuk melakukan penelusuran
identitas pembeli dan pola pembelia yang dilakukan
5) Divisibilitas, secara umum, penjual
menerima kartu kredit hanya untuk pembelian dengan batas minimum dan maksimum.
Pembayaran dengan kartu kredit tidak dapat dilakukan apabila biaya item
tersebut terlalu kecil
6) Kemudahan dalam penggunaa
7) Fee transaksi, pada saat kartu kredit
digunakan, pihak pedagang akan membayar fee transaksi hingga 3% dari harga
pembelian item. Fee ini menjadi penghalang untuk mendukung pembelian yang lebih
kecil dengan kartu kredit, yang menyisakan tempat untuk bentuk pembayaran
alternatif.
8) Regulasi, metode pembayaran baru (mis.
e-cash, e-payment, kartu kredit, dll) akan menghadapi sejumlah hambatan
regulatori yang ketat.
# Keuntungan sistem pembayaran elektronik
Bagi konsumen
- Informasi akun konsumen cukup
dilakukan pada saat pertama kali bertransaksi Informasi pembelian disimpan
di dalam server basis data perusahaan.
- Untuk berbelanja kembali, cukup
dengan login (usernama & password)
- Pelaksanaan transaksi cukup dengan
“klik”
Bagi perusahaan
- Menghemat biaya (administrasi)
- Meningkatkan tingkat kepuasan
pelanggan
- Konsumen cenderung untuk kembali
berbelanja
# Kerugian sistem pembayaran elektronik
Bagi konsumen
- keamanan yang kurang selama
bertransaksi secara online.
- Kasus pembobolan kartu kredit
- penyadapan user ID dan password
merupakan beberapa bentuk kecurangan pada sistem pembayaran secara
elektronik.
Bagi perusahaan
- pihak penjual kemungkinan akan
menghadapi berbagai bentuk kecurangan transaksi.
- Penjual juga memerlukan sejumlah dana
untuk memerangi berbagai bentuk kecurangan, misalnya dana untuk
pengembangan tools internal, pemeriksaan staff serta jasa dan alat pihak
ketiga.