Selasa, 07 Oktober 2014

e-Government

Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government, online government atau dalam konteks tertentu transformational government) adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.
·       Manfaat
Disamping prestasi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik sejak reformasi, tentunya penerapan e-government ini dapat memberikan tambahan manfaat yang lebih kepada masyarakat
  1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara;
  2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
  3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang # dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
  4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan;
  5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada; dan
  6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
·       Pelaksanaannya di Indonesia
Di lihat dari pelaksanaan aplikasi e-government, data dari Depkominfo (2005) menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2005 lalu Indonesia memiliki:]
  • 564 domain go.id;
  • 295 situs pemerintah pusat dan pemda;
  • 226 situs telah mulai memberikan layanan publik melalui website;
  • 198 situs pemda masih dikelola secara aktif.
Beberapa pemerintah daerah (pemda) memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan egov untuk proses pengadaan barang dan jasa (e-procurement). Beberapa pemda lain juga berprestasi baik dalam pelaksanaan egov seperti: Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur, Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta,Pemkot Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab Kebumen, Pemkab. Kutai Timur, Pemkab. Kutai Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab Malang. Memperhatikan berbagai kondisi pelaksanaan program e-gov seperti dibahas dalam di atas, maka langkah untuk merevitalisasi e-gov Indonesia sudah tidak bisa ditunda lagi. Banyaknya dana yang sudah dihabiskan tidak sebanding dengan hasil yang di peroleh. Namun pelaksanaan proses revitalisasi juga tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa dan tanpa konsep yang jelas.
·         Kendala
Salah satu kendala utama dalam pelaksanaan e-government adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi. Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah. Kendala lainnya adalah masih banyaknya penyelenggara pelayanan publik baik di pusat maupun daerah yang belum mengakomodir layanan publiknya dengan fasilitas internet. Terutama pada institusi pusat dengan unit pelaksana teknisnya dan juga dengan institusi lain dengan item pelayanan yang sama (G2G= government to Government). Dengan kata lain hal ini belum terkoordinir dengan baik dan masih kuatnya kepentingan di masing-masing sektor.


B2B (Business to Business)

B2B adalah transaksi secara elektronik  antara entitas bisnis yang satu ke entitas bisnis lainnya. Pasar B2B berbeda karakteristiknya dibanding pasar B2C (Business to Consumer). Paradigma pengembangan produk B2B  di dorong terutama oleh pengembangan tekhnologi, sementara pada produk-produk konsumen penggeraknya terutama adalah perubahan pada gaya hidup dan fashion (sosial-kultural). B2B lebih kepada manfaat fungsional, sedangkan pada B2C lebih kepada manfaat emosional yang akan diterima oleh pelanggan. Strategi Business to Business (B2B), yaitu strategi pemasaran melalui komunikasi elektronik untuk melakukan transaksi bisnis antara dua perusahaan atau lebih. Kawan Lama dan para partner bisnisnya di dunia industri mendapat manfaat besar dari strategi B2B ini.
Adapun analisis saya setelah membaca berbagai sumber bahwa intinya B2B itu proses kerjasama antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Bisa satu perusahaan, atau bisa dengan berbagai perusahaan. Dan dengan tingginya teknologi yang ada, proses ini semakin canggih dan semakin mengembang diberbagai perusahaan.

Berikut kunci sukses menjalankan B2B :
  • Kunci sukses marketing B2B adalah QSR. QSR adalah singkatan dari Quality, Speed, Relationship. Fokus pada excellent product, memberikan excellent service, dan continuous improvement.
  • Strategi jemput bola bisa menjadi andalan. Tim marketing langsung mendatangi dan presentasi di perusahaan-perusahaan yang menjadi target market.
  • Adanya dukungan sistem IT yang canggih untuk meningkatkan pelayanan. Melalui website, para pelanggan bisa memantau barang yang dikirim seperti contohnya SMS Pick Up and Tracking.
  • Untuk membangun awareness dan menjalin hubungan yang baik, aktivitas customer gathering bisa menjadi pilihan. Selain itu juga banyak mengadakan seminar bisnis dan ikut berbagai pameran.
Beberapa strategi yang bisa diaplikasikan di B2B :
  • Membuat suatu kontes yang menginspirasi pengikutnya untuk menyebarkan promosi bisnis anda terutama di social media.
  • Berikan pengetahuan kepada target market anda. Semakin mereka mengerti maksud dari produk anda semakin mereka akan membelinya.
  • Membuat web meeting dan presentasi power point yang bisa diakses dengan mendaftarakan nama dan password di website anda. Dengan web meeting akan lebih menghemat ongkos menuju potensial klien.
  • Buat product discussion list lewat email, discussion list untuk mendapatkan feedback dari klien anda.
B2B e-commerce sendiri memberi begitu banyak manfaat dalam penerapannya. Beberpa di antaranya yaitu:
  • Mengurangi penggunaan kertas dan biaya-biaya yang bersangkutan (administrasi, pencarian, penjualan, pemeliharaan sediaan, dll)
  • Mengurangi kesalahan-kesalahan manual, waktu transaksi, & jumlah sediaan di gudang
  • Meningkatkan fleksibilitas (JIT), produktivitas, dan kolaborasi.
  • Konfigurasi dan kustomisasi produk menjadi lebih mudah
  • Customer service yang efisien
  • Katalog online yang interaktif